Gubernur non aktif DKI Jakarta, Basuki
Tjahaja Purnama alias Ahok, menyesalkan demonstrasi di depan Istana
Negara sampai berakhir rusuh. Meski prihatin, dia merasa tidak bisa
memenuhi tuntutan pendemo yang memintanya mundur dari proses Pilkada
2017.
"Saya juga taat hukum. Saya kan tidak mungkin mundur. Saya tidak akan
pernah mundur, karena kalau saya mundur, saya juga dipenjara," kata
Ahok usai mengikuti Workshop Jasmev 2017 di kawasan, Menteng, Jakarta,
Sabtu, 5 November 2016.
Menurut mantan bupati Belitung Timur ini, dia juga tak bisa
sembarangan karena telah mengikuti proses pilkada. "Saya mau mewujudkan
keadilan sosial kok. Kan ada aturan. Saya taat hukum," ucapnya.
Ahok bersedia bertanggung jawab bila semua kekacauan yang sedang
disebabkan selama ini, disebabkan olehnya. Namun, hal tersebut harus
dibuktikan secara hukum.
"Kalau negara ini memang begitu kacau gara-gara seorang Ahok, saya
rela ditangkap dan dipenjara, kenapa enggak? Tapi bukan karena
difitnah," tuturnya.
Ahok berjanji dan bersedia menjalani semua proses hukum yang
ditujukan terhadapnya. "Saya sudah sampaikan permohonan maaf dengan
tulus. Saya akan jalani proses hukum," kata dia.
0 komentar:
Posting Komentar