Tim Alfa 29 Batalyon Infantri 515 Komando Strategi TNI
Angkatan Darat (Kostrad) berhasil menembak mati pimpinan Mujahidin Indonesia
Timur (MIT) sekaligus gembong teroris paling dicari, Santoso, dalam baku tembak
di hutan salah satu Pegunungan Biru, Tambarana, Poso Pesisir Utara, Sulawesi
Tengah, Senin (18/7) petang.
"Jadi, saat dalam pergerakan mengendap-endap, tim Alfa
29 melihat suatu gubuk terlihat ada pergerakan manusia. Di situ ada lima orang,
dua perempuan dan tiga laki-laki. Setelah diamati, ternyata di pria di antara
mereka ada dua yang membawa senjata laras panjang," ujar Kepala Penerangan
Kodam VII Wirabuana, Letkol Inf Alamsyah
Alamsyah menceritakan, ada tiga ribu personel TNI (AD, AL
dan AU) dan Polri yang dilibatkan dalam operasi Tim Satgas Tinombala dengan
target pengejaran anggota kelompok di hutan dan pegunungan Poso. Mereka disebar
untuk mengejar kelompok Santoso di empat sektor:
Sektor I di wilayah Poso Pesisir Utara Tambaran
Sektor II di wilayah Tokorondo,
Sektor III di wilayah Poso Pesisir Timur dan
Sektor IV di wilayah Nako.
Sementara, tim Alfa 29 Yonif 515 Kostrad yang bermarkas di
Jember mulai diterjunkan ke Sektor I Operasi sejak 13 hari lalu dari Desa
Tambarana, yang diketahui kampung istri Santoso.
Para Raider Kostrad yang mempunyai keahlian bertempur dengan
strategi gerilya tersebut membutuhkan waktu tiga hari untuk menempuh jarak 11
kilometer ke lokasi hutan Pegunungan Biru dari Desa Tambarana. Hal itu
dikarenakan topografi medan yang terbilang berat dan terjal.
"Medannya sangat terjal dan bergelombang, naik turun
gunung dengan hutan lebat." ujarnya.
"Sangat sulit untuk menyebutkan berapa lama mereka bisa
istirahat saat melakukan pencarian dan penyisiran ke tempat-tempat yang sudah
dicurigai. Mereka istirahat tidak teratur, tergantung dinamika di lapangan.
Mereka bergerak, mengendus dan mengendap-ngendap pada malam hari. Karena
beratnya medan di gunung, 1 kilometer bisa lebih berjam-jam jalan hingga
merangkak," katanya.
Saat berada di titik koordinat UPM 20.27-65.11, salah
seorang anggota melihat pergerakan beberapa orang di sebuah gubuk, termasuk dua
perempuan. Di samping gubuk terdapat sungai kecil dan terdapat seorang pria di
tepinya.
"Di gubuk ada tiga orang, di dekat sungai ada dua
orang," ujar Alamsyah.
"Di samping gubuk, selain sungai ada tanaman sayuran
dan ubi yang sedang mau diambil oleh laki-laki. Mungkin itu bagian kamuflase
sekaligus logistik mereka," terangnya.
Selanjutnya, para Raider Kostrad tersebut melakukan
pengintaian dan pengendusan. Dan saat itu mereka mendapati salah seorang pria
dan perempuan tengah mengangkat senjata laras panjang berdiri tak jauh dari
gubuk.
Setelah memastikan kelompok orang yang berada di sekitar
gubuk dengan senjata laras panjang diduga kuat bagian kelompok Santoso, tim
Alfa 29 berinisiatif melancarkan serangan dengan melepaskan beberapa kali
tembakan.
Namun, mereka sempat mendapatkan balasan tembakan dan baku
tembak berlangsung hingga 30 menit.Setelah tak lagi mendapatkan perlawanan,
rupanya dua orang laki-laki di sekitar gubuk telah tewas tergeletak.
"Tim Alfa yang lima orang sampai sekarang masih
mengejar mereka. Diperkirakan mereka masih di sekitar lokasi. " ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar