Gubernur Aceh Zaini Abdullah menyatakan akan
kembali maju dalam bursa calon gubernur Nanggroe Aceh Darussalam pada Pilkada
2017.
Zaini memilih jalur independen dan memutuskan mundur dari Partai Aceh yang
selama ini menjadi kendaraan politiknya.
“Saya sudah menentukan sikap dan mundur dari
Partai Aceh dan memutuskan memilih jalur independen dan mencalonkan kembali
sebagai gubernur aceh untuk tahun 2017-2022, ini saya lakukan untuk melanjutkan
pembangunan dan perdamaian Aceh,” tegas Zaini Abdullah dalam pidato politik
singkatnya, saat mengumumkan keputusannya mencalonkan diri pada Pilkada 2017
mendatang, Minggu (31/7/2017).
Pada kesempatan itu, Zaini Abdullah juga
mengumumkan Nasaruddin, sebagai calon wakil gubernur yang mendampinginya.
Nasaruddin saat ini menjabat sebagai Bupati Kabupaten Aceh Tengah.
“Kami sendiri menamai pasangan ini dengan sebutan
AZAN, ini merupakan Kepanjangan dari Abu Zaini Abdullah Nasaruddin. Azan jua
memiliki makna filosofi yang dalam. Dalam Islam azan adalah panggilan untuk
menunaikan ibadah shalat, dan dalam seruannya juga disebutkan menyeru pada
kemenangan,” jelas Zaini Abdullah pada pidatonya.
Zaini Abdullah juga tak menampik banyaknya
kritikan yang ditujukan kepada dirinya. Bahkan ada juga yang meminta dirinya
untuk istirahat dari pertarungan Cagub-Cawagub Aceh.
Namun, dia menyebutkan tetap berpegang teguh pada
perjuangan dan perdamaian Aceh. “Ini adalah amanah dari almarhum Wali Nanggroe
Tgk Muhammd Hasan Ditiro, yang terus berjuang demi kesejahteraan aceh hingga ia
meninggal dunia,” katanya.
Zaini Abdullah sendiri mengaku paham bahwa
perjuangan tidak bisa diklaim menjadi milik satu pihak saja. “Jika pun ada yang
berhak mengaku sebagai pewaris sah perjuangan, maka itu adalah rakyat Aceh,”
tegasnya.
0 komentar:
Posting Komentar