UA-109841830-1

POHONPOKER - Diary Seorang PSK Kalijodo Ditemukan melayani 13 pria dalam semalam



Suara.com - Kondisi kafe dan kamar-kamar yang biasa dipakai untuk bisnis prostitusi di Kalijodo sekarang sudah berubah total.
Sejak pemerintah menerbitkan SP 1 agar para pemilik bangunan mengosongkan Kalijodo, kini tak terdengar lagi suara musik dangdut. Cewek-cewek rok mini dan berpakaian ketat yang selalu menggoda, tak terlihat lagi.
Mereka sudah meninggalkan Kalijodo karena kawasan yang menempati ruang terbuka hijau tersebut akan segera ditutup Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Pemandangan di hampir semua bangunan di daerah tersebut sekarang terlihat berantakan.
Seperti di kafe Mutiara. Puluhan pasang sepatu hak tinggi tergeletak dimana-mana. Ribuan alat kontrasepsi bertebaran di sembarang tempat. Celana dalam, rok, baju, dan foto-foto perempuan telanjang berceceran.
Yang menarik perhatian, di antara ceceran barang-barang pribadi PSK, di salah satu kamar terlihat sebuah tulisan kaligrafi Arab terpajang di dinding.

Di ujung ruangan, botol minuman, lipstik, bedak, bekas botol parfum, dibiarkan begitu saja.
"Ada yang buru-buru perginya, ada yang juga diacak-acak polisi saat razia mas," kata warga bernama Agus (43) saat ditemui Suara.com di Jalan Kepanduan II, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (22/2/2016).
Di kafe tersebut terdapat belasan kamar dengan ukuran bervariasi. Ada yang ukurannya 2 x 2 meter, ada yang 4 x 5 meter. Kamar ada di lantai tiga, dua, satu, bahkan di kamar bawah tanah.
Beberapa kafe terlihat diberi garis polisi. Setelah ditinggal penghuni, sebagian kafe kini dipenuhi kecoa, tikus, dan kucing. Aromanya pesing.
Ada satu lagi yang bikin penasaran. Di salah satu kamar di sebuah kafe ditemukan diary milik seorang PSK. Di buku catatan pribadi itu, dia curhat.

"Ya Allah, aku nggak betah lagi dengan yang aku jalani sekarang, bimbinglah aku ke jalan yang benar ya Allah," demikian tulisan di buku yang terselip sebuah kontrasepsi.
Di kamar lain lagi, penghuni pergi dengan meninggalkan kutang warna biru di gantungan. Di dekatnya ada foto mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Semua itu adalah saksi bisu kejayaan tempat prostitusi yang usianya lebih dari setengah abad.


0 komentar:

Posting Komentar