UA-109841830-1

POHONPOKER - Sadis! Pria Ini Sendirian Membunuh 100 Tentara untuk Balas Dendam




Agen Poker, Kisahnya seperti cerita dalam film. John W. “Jack” Hinson adalah orang sejak awal menyatakan netral dalam Perang Saudara Amerika. Bahkan untuk menunjukkan netralitasnya itu dia memberikan laporan intelijen untuk kedua belah pihak, termasuk satu laporan untuk Mayor. Jenderal Ulysses S. Grant.

Hinson adalah seorang petani di perbatasan Tennessee-Kentucky. Dia memiliki budak tapi telah menentang pemisahan diri. Satu anak bergabung dengan Tentara Konfederasi dan anak yang lain bergabung milisi.

Kisah berubah ketika dua putra Jack Hinson, George dan Jack, pergi ke hutan dengan senapan pada akhir1862 untuk berburu rusa. Tetapi tentara Union menduga mereka dari milisi yang bergerilya.



Agen Domino, Seorang letnan Angkatan Darat memerintahkan anak laki-laki itu diikat di pohon dan ditembak. Setelah eksekusi, petugas memotong kepala mereka dan memerintahkan agar kepala itu ditempatkan di pintu gerbang di perkebunan Hinson.

Jack Hinson tidak bisa menerima perlakuan ini. Dia mengubur mayat dan setelah itu mengirimkan keluarga dan budak-budaknya ke tempat yang aman.

Ia kemudian memesan sebuah senapan sniper. Seperti Rifle Whitworth yang dikeal sebagai senjata sniper terpanjang dalam Perang Saudara, senapan Hinson ini bisa ifle fired hexagonal rounds melalui rifled barrel. Berbeda dengan Whitworth, senapan memiliki berat 17 pon dan menembakkan peluru kaliber 50 dan akurat hingga jarak 880 yard.


BandarQ, Pada usia 57, Hinson memulai menjadi pejuang gerilya melawan pasukan Union. Tentara memperkirakan Dia membunuh 130 orang dengan tembakan jarak jauh. Tetapi sejarawan modern kemudian merevisinya hanya menjadi 100.

Dia dilaporkan mulai misinya dengan membunuh letnan yang memerintahkan pembunuhan terhadap anak laki-lakinya. Kemudian target kedua adalah seorang sersan yang menaruh kepala kedua anaknya di pintu perkebunannya.

Setelah itu ia mulai mencari target di setiap kesempatan, dengan fokus serangan pada jalur penting perdagangan Sungai Tennessee.

Dalam satu kasus sebuah kapal perang yang diserang oleh Hinson sendirian menyerah karena yakin mereka telah dikepung oleh pasukan yang besar. Hinson jelas tidak bisa menerima penyerahan diri tersebut karena musuh akan tahu kalau dia hanya sendirian dengan satu senjata di dalam hutan.Hinson juga diyakini telah membunuh sekelompok pembelot pro-Selatan.

Hingga perang berakhir Hinson diburu oleh empat resimen Union tapi selamat. Dia kemudian mengembalikan senapannya ke Letjen Nathan Forrest dari Tentara Konfederasi dan kembali ke kehidupan sebagai petani.

Sebagian besar kisah tentang John “Jack” Hinson diteliti oleh Letkol Tom C. McKenney dari Korps Marinir. Buku-bukunya tentang Hinson termasuk “Battlefield Sniper: Over 100 Civil War Kills” dan “Jack Hinson’s One-Man War, A Civil War Sniper.” SUMBER: VIVANEWS.COM


0 komentar:

Posting Komentar